KACAMATA SOSIOLOGI
Seberapa pentingkah ilmu sosiologi?
Sebuah pertanyaan yang begitu menyentil hati saya, pada saat saya mengikuti tutorial online Universitas Terbuka, sehingga membuat saya termenung sejenak, dalam hati bertanya-tanya??
"iya..ya kenapa saya memilih jurusan sosiologi? Hingga begitu saja saya menjawab diskusi yang di sediakan oleh pihak Universitas tersebut kira-kira seprti ini:
" pada dasarnya semua ilmu itu penting, dan kita sebagai manusia di wajibkan untuk menuntut ilmu, baik ilmu pengetahuan (dunia) dan ilmu agama. Sebagai landasan dan pegangan untuk hidup lebih baik. Begitupula dengan ilmu sosiologi yang menurut saya sangat penting, mengapa? Karena dengan kita belajar ilmu sosiologi kita dapat memahami hubungan-hubungan,fenomena-fenomena dan permasalahan yang terjadi antara individu dengan individu atau individu dengan masyarakat. Dengan begitu kita di tuntut untuk memiliki wawasan yang luas mengenai masyarakat, bersikap bijaksana dalam segala aspek kehidupan bermasyarakat. Dalam artian kita tidak boleh memutuskan atau menentukan sendiri sudut pandang kita terhadap suatu peristiwa yang terjadi dalam sebuah masyarakat atau individu. Contoh ; dalam thesis Ibnu Khaldun dalam bukunya Al-muqaddimah " manusia bukanlah produk nenek moyangnya melainkan adalah produk kebiasaan-kebiasaan sosial." Dapat di pahami bahwa manusia (individu) dapat di pengaruhi oleh masyarakat begitu pun sebaliknya masyarakat dapat di pengaruhi oleh individu. Seperti dalam sebuah kisah nabawiyah, sebelum turunnya wahyu kepada baginda nabi, masyarakat pada zaman jahiliyah kerap sekali terjadi penyimpangan-penyimpangan sosial hingga di utusnya nabi Muhammad di tengah-tengah mereka untuk menjadi penengah pemberi kabar gembira."
Ya itu jawaban yang saya kirim pada kesempatan tuton empat hari yang lalu, itu murni pendapat saya, dari apa yang saya pelajari tempo hari, hingga saat ini nilai diskusi belum muncul, entah dapat nilai atau tidak yang jelas itulah yang ada dalam fikiran saya pada waktu itu.
Sebenarnya saya ini lebih suka dengan filsafat,psikologi, atau pembelajaran tentang agama, namun sunggu di sayangkan pada kesempatan ini saya memilih sosiologi karena pada saat pendaftaran hanya jurusan tersebut yang menurut saya sesuai dengan diri saya, selain jurusan yang saya minati di atas.
Jadilah saya memilih jurusan sosiologi ini, awalnya ruwet ya,, dengan materi pembelajarannya belum tercerna sama otak yang pas-pasan ini.
Tapi semakin saya baca dan saya renungkan, ternyata ilmu sosiologi itu sebenar nya menuntut kita untuk bersikap apa adanya, jujur, bijaksana, dalam bersikap di MASYARAKAT.
Lebih ke tidak menghakimi orang lain. Karena apa yang terjadi pada seseorang atau lapisan masyarakat itu bisa berbeda kalau kita lihat dari sudut pandang yang berbeda pula.
Contoh seperti kasus tentang pekerja seksual (PSK) kalau kita lihat dari sudut pandang hukum, agama, norma, itu sebuah pelanggaran karena hal tersebut bertentangan dengan hukum, norma agama.
Beda lagi jika di lihat dari sudut pandang kemasyarakatan itu di anggap penyimpangan karena hal tersebut bertentangan dengan masyarakat yang ada.
Lalu kita lihat secara ekonomi, itu merupakan sebuah pekerjaan dimana seseorang bekerja atas kemauannya untuk memenuhi kebutuhannya.
Dan coba kita lihat secara batiniah, kita lihat, kita tanya dari hati ke hati, kita amati, kita lakukan study pada mereka yang notabene pelaku yang sesungguhnya.
Maka dapat kita ketahui bahwa mereka tahu, bahwa pekerjaannya salah secara hukum dan norma agama, mereka tahu bahwa pekerjaannya mencemari lapisan masyarakat, mereka tahu bahwa untuk kebutuhan ekonomi bukan hanya pekerjaan tersebut yang dapat di lakukan.
Lebih dari itu, saat lapar mendera sedang tak ada barang sedikitpun sesuap nasi, niscaya manusia lupa, lupa akan hakikat nya lupa akan norma, lupa akan dosa, lupa akan rasa malu, hanya terbersit bagaimana cara mendapatkan sesuatu untuk menahan lapar tersebut.
Sungguh mereka merasa terpaksa, menyesal namun ada pula yang memang sengaja karena merasa diri yang hina dan berlumur dosa, biasanya disebabkan oleh tindakan pelecehan, korban dari kejahatan, korban dari kurangnya kasih sayang keluarga dan lain sebagainya,,
Ingin kembali namun sulit, sulit untuk menutup mulut orang-orang yang menghina mencaci tanpa arti, tak ada uluran tangan dari orang-orang yang tulus menunjukan jalan, kadang-kadang malu yang menghujam begitu dalam hingga mereka tak kuasa tuk keluar dari jurang kegelapan.
Nah dengan saya mempelajari sosiologi ini, sedikit-sedikit saya paham akan hubungan masyarakat dengan individu, atau sebaliknya.
Siapapun pencetusnya, yang jelas bagi saya ilmu sosiologi ini sangat dekat dengan islam, seperti yang kita ketahui bahwa islam membawa perdamaian,islam mengajarkan toleran, ingatkah baginda nabi SAW., Akhlaq yang baik prilaku yang terpuji mampu meluluh lantahkan hati sekeras batu seperti sahabat umar pada waktu sebelum masuk islam.
Pola-pola dalam masyarakat itu di pengaruhi oleh individu dan individu di kendalikan oleh hati dan nafsu.
Mohon maaf, sekiranya pendapat saya kurang berkenan, kritik dan saran di persilahkan🙏🙏
Komentar
Posting Komentar